Tidak Dapat Suara, Caleg PPRN Segel SD
Seorang calon legislatif (caleg) dari Partai Peduli Rakyat Nasional (PPRN) menutup paksa Sekolah Dasar (SD) Negeri 25 Kajang-Kajang, desa Borong, Kecamatan Herlang, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, Senin.
Akibat dari penutupan paksa itu puluhan siswa tidak dapat melakukan aktifitas belajar mengajar.
Kepala Sekolah (Kasek) SD Negeri 25 Kajang-Kajang, Saifuddin yang dihubungi, mengatakan Caleg bernama H Dahlan itu tidak mendapat suara yang cukup dalam Pemilu sehingga menumpahkan kecewa dengan menutup paksa sekolah.
"H Dahlan yang menjadi caleg PPRN dengan nomor urut tiga itu tidak memperoleh suara dari warga," katanya.
Puluhan siswa-siswi yang datang ke sekolahnya tidak dapat masuk karena semua ruangan kelas terkunci rapat, bahkan pintu pagar sekolahpun digembok agar tidak seorang pun siswa-siswi maupun guru bisa masuk sekolah itu.
Para siswa itupun kemudian disuruh pulang oleh kepala sekolahnya sambil menunggu caleg tersebut tenang dan kembali membuka gembok sekolah tersebut.
Daus, salah seorang siswa kelas empat mengaku, jika sekolah yang biasanya digunakan untuk belajar tidak bisa dimasuki karena semua ruangan terkunci rapat.
"Saya dan teman-teman sudah jauh-jauh jalan kaki hanya untuk ke sekolah, namun setelah sampai ke sekolah, kami tidak bisa masuk dikarenakan tertutup rapat," katanya.
Sumber: Antara
Akibat dari penutupan paksa itu puluhan siswa tidak dapat melakukan aktifitas belajar mengajar.
Kepala Sekolah (Kasek) SD Negeri 25 Kajang-Kajang, Saifuddin yang dihubungi, mengatakan Caleg bernama H Dahlan itu tidak mendapat suara yang cukup dalam Pemilu sehingga menumpahkan kecewa dengan menutup paksa sekolah.
"H Dahlan yang menjadi caleg PPRN dengan nomor urut tiga itu tidak memperoleh suara dari warga," katanya.
Puluhan siswa-siswi yang datang ke sekolahnya tidak dapat masuk karena semua ruangan kelas terkunci rapat, bahkan pintu pagar sekolahpun digembok agar tidak seorang pun siswa-siswi maupun guru bisa masuk sekolah itu.
Para siswa itupun kemudian disuruh pulang oleh kepala sekolahnya sambil menunggu caleg tersebut tenang dan kembali membuka gembok sekolah tersebut.
Daus, salah seorang siswa kelas empat mengaku, jika sekolah yang biasanya digunakan untuk belajar tidak bisa dimasuki karena semua ruangan terkunci rapat.
"Saya dan teman-teman sudah jauh-jauh jalan kaki hanya untuk ke sekolah, namun setelah sampai ke sekolah, kami tidak bisa masuk dikarenakan tertutup rapat," katanya.
Sumber: Antara