PDIP: Belum Koalisi Sudah Ribut

Manuver saling ancam dan saling serang antara Partai Golkar dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) terkait posisi cawapres yang akan mendampingi Susilo Bambang Yudhoyono menarik perhatian partai oposisi.

"Belum berkoalisi sudah berantem (ribut). Apalagi kalau jadi (lanjutkan) koalisi," kata Ketua DPP PDIP Friman Jaya Daeli dalam diskusi di Gedung DPR/MPR Jakarta, Jumat (17/4).

Manuver saling menyerang kedua partai itu, kata Firman, akan menjadi catatan dan perlu menjadi perhatian Partai Demokrat.

"Ini catatan bagi Partai Demokrat," katanya.

Firman mengatakan, koalisi memang sebuah keniscayaan, tetapi koalisi yag sudah dijalani dimana Partai Golkar dan PKS ikut dalam koalisi pendukung pemerintah, tidak solid.

"Ada partai dalam koalisi yang mengoreksi kebijakan pemerintah, tetapi ada partai koalisi yang lebih demokrat dari Partai Demokrat. Ada pula partai dalam koalisi yang menjadi oposisi melebihi kadar oposisi yang dimiliki PDIP," katanya.

Sebagai partai oposisi, PDIP akan melihat perkembangan kekuatan dan soliditas partai-partai yang menggalang koalisi untuk mendukung pemerintah mengingat koalisi dengan komposisi partai-partai yang sudah menjalani koalisi selama hampir lima tahun terakhir tidak solid.

Partai politik peserta politik tidak jarang saling serang dan ada juga yang menyerang pemerintah. "Itu tidak mendidik rakyat, justru membingungkan rakyat,` katanya.

Ketua DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum kepada pers terkait manuver kedua partai itu berharap, perbedaan pendapat bisa diselesaikan. Partai Demokrat akan berusaha mendamaikan kedua partai.

"Ini kan perbedaan dua partai yang sama-sama sahabat," katanya

Anas menambahkan, Partai Demokrat menjalankan politik terbuka dan menghormati sikap PDIP dan Partai Gerindra yang sudah menyatakan akan menjadi oposisi terhadap pemerintah.

Sumber: Antara

0 komentar: