Akbar Optimistis Lolos Nominasi Tujuh Besar

Mantan Ketua Umum DPP Golkar Akbar Tandjung menyatakan optimistis menjadi salah satu dari tujuh nominasi bakal Capres dan Cawapres Golkar, meski diakuinya peluang yang akan diraih Jusuf Kalla (JK) besar dalam penjaringan nama-nama dari daerah.

Akbar di Jakarta, Rabu (04/3) mengemukakan, sebagai pejuang di dalam sejarah Golkar dirinya yakin lolos dalam 7 nama itu. Apalagi sebelumnya beberapa DPD dalam Rapimnas yang memustuskan hal itu telah menyebut dirinya pantas menjadi calon dari Golkar.

Mengenai klaim dari beberapa petinggi DPP Partai Golkar yang menyatakan Jusuf Kalla didukung oleh semua atau 33 DPD di seluruh Indonesia, Akbar menegaskan, klaim itu tidak benar.

Akbar mengungkapkan, sebelumnya ada surat dari seluruh DPD I dan DPD II Golkar kepada Dewan Penasehat Golkar yang meminta agar Golkar memiliki Capres. DPD I kemudian mendatangi JK di rumahnya agar DPP mengakomodasi keinginan DPD-DPD itu.

Ketika DPD-DPD itu menyampaikan keinginannya agar Golkar mengusung Capres sendiri, memang ada satu dua DPD seperti Sulbar dan Sulsel yang meminta kesediaan JK untuk menjadi Capres. JK sendiri ketika itu tidak memberikan jawaban, namun kemudian hal itu berkembang dan JK pun menyatakan kesiapannya menjadi Capres. Jadi tidak benar jika seluruh DPD mendukung JK,katanya.

Begitu juga dengan sesepuh Partai Golkar dan anggota Dewan Pembina hanya mendesak agar Partai Golkar tidak ragu untuk mengusung Capres.

Desakan tersebut tidak menyebut nama JK sama sekali, kecuali satu atau dua DPD Golkar,kata Akbar Tandjung.

Cawapres

Selain menyatakan kesiapan apabila dicalonkan Golkar, Akbar Tandjung juga menyatakan kesiapan siap menjadi Cawapres untuk mendampingi Susilo Bambang Yudhoyono pada Pemilihan Presiden 2009.

Saya berkarier di dunia politik sudah cukup lama karena memang ingin melakukan pengabdian pada bangsa dan begara. Untuk itu saya siap ditempatkan ataupun mendapatkan posisi apapun asalkan demi kebaikan dan kepentingan bangsa dan negara, termasuk dipasangkan dengan SBY, kata Akbar.

Menurut mantan Ketua DPR RI ini, pasca dirinya tidak berada di struktur Golkar pun tetap memberikan kontribusi bagi bangsa dan negara.

Jangankan ditempatkan dalam struktur pemerintahan, di luar struktur pun saya tetap mengabdi pada bangsa dan negara. Misalnya melalui Akbar Tandjung Institute yang saya dirikan, kata Akbar.

Ketika ditanyakan bahwa dirinya dengan pengalamannya mampu menjembatani kebuntuan dan permasalahan yang terjadi, terutama kebuntuntuan antara dua Capres yang menurut survei paling berpeluang, yaitu SBY dan Mega, Akbar mengatakan, jika seperti itu yang dikatakan masyarakat, maka dirinya hanya berharap hal itu benar.

Jika dikatakan bahwa seandainya saya dipasangkan dengan SBY dan menang kemudian komunikasi antara SBY dengan Megawati yang selama ini dinilai buntu dapat dijembatani karena kedekatan saya dengan keduanya. Mudah-mudahan harapan masyarakat bisa terpenuhi. Dengan demikian maka bangsa ini bisa fokus untuk membangun dengan mengambil perannya masing-masing,kata Akbar.

Sumber: ANTARA

0 komentar: